Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit

Tahapan Kegiatan dalam audit laporan keuangan

Dalam setiap kegiatan audit baik audit pada perusahaan besar maupun pada perusahaan kecil, selalu memiliki empat tahap kegiatan, yakni: (1) PENERIMAAN PENUGASAN audit, (2) PERENCANAAN AUDIT, (3)Pelaksanaan pengujian audit,(4) Pelaporan temuan.


PERENCANAAN AUDIT

Standar pertama dari GAAS(General Accepted Auditing Standard)-di Indonesia SPAP untuk audit lapangan adalah perencanaan yang memadai.
Berikut adalah tiga alasan utama mengapa seorang auditor harus mempersiapkan rencana kontrak kerja yang tepat sehingga (1)auditor dapat memperoleh cukup bukti kompeten untuk kondisi yang ada,(2) membantu menjaga agar biaya audit yang dikeluarkan tetap wajar,(3) serta menghindari kesalahpahaman dengan klien.

PERENCANAAN AUDIT Awal

PERENCANAAN AUDIT awal melibatkan empat hal, yang semuanya harus dilakukan terlebih dahulu dalam audit. Keempatnya adalah sebagai berikut: (1) Auditor haerus memutuskan apakah akan menerima seorang klien baru atau melanjutkan pelayanan untuk klien yang telah ada sekarang, (2) Auditor harus mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit, informasi ini akan mempengaruhi bagian lain dari proses perencanaan, (3) Auditor memperoleh pemahaman klien tentang cara-cara penugasan untuk menghindari kesalahpahaman. (4) Dipilihnya staf untuk penugasan, termasuk bila dibutuhkannya spesialis audit.

Merancang pendekatan audit

(1)Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal, (2) Memahami bisnis dan industri klien, (3) Menilai resiko bisnis klien, (4) Menetapkan meterialitas, dan menilai resiko akseptabilitas audit serta resiko inhern, (5) Memahami pengendalian intern, dan menilai resiko pengendalian, (6) Menyusun seluruh rencana serta program audit.

Pelaksanaan Pengujian Audit

Tahap ketiga dalam suatu laporan keuangan adalah melaksanakan pengujian audit. Tahap ini sering disebut juga sebagai pelaksanaan pekerjaan lapangan.

Pelaporan Temuan

Tahap terakhir dari suatu audit adalah laporan temuan. Pada tahap ini harus dilaksanakan standar umum dan standar pelaporan dari standar auditing.

PENERIMAAN PENUGASAN

Dalam profesi akuntan publik, terjadi persaingan yang cukup ketat antar kantor akuntan publik untuk mendapatkan klien. Klien disini merupakan klien baru maupun klien lama( yang sudah ada)yang diharapkan akan melanjutkan memberikan penugasan audit pada tahun berikutnya.

Pergantian auditor bisa terjadi karena berbagai alasan, yaitu: (1) Klien merupakan hasil merger antara beberapa perusahaan yang semula memiliki auditor masing-masing yang berbeda, (2) Ada kebutuhan untuk mendapat perluasan jasa profesional, (3) Tidak puas terhadap kantor akuntan publik yang lama, (4) Ingin mencari auditor dengan honorarium audit yang lebih murah, (5) Penggabungkan antara beberapa kantor akuntan publik.

Evaluasi Atas Integritas Manajemen

Tujuan pokok suatu audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan suatu pendapat tentang laporan keuangan klien. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa auditor hanya akan menerima penugasan apabila terdapat jaminan yang memadai bahwa manajemen klien bisa dipercaya.

Komunikasi Dengan Auditor Pendahulu

Bagi klien yang pernah diaudit oleh auditor lain, pengetahuan tentang manajemen klien yang dimiliki oleh auditor pendahulu merupakan informasi penting bagi auditor pengganti.

Mengajukan Pertanyaan Pada Pihak Ketiga

Informasi tentang integritas manajemen dapat pula diperoleh dari orang-orang yang mengenal klien, seperti; penasehat hukum klien,bankir, dan pihak-pihak lain dalam lingkungan bisnis dan keuangan yang memiliki hubungan bisnis dengan calon klien.

Mereview Pengalaman Masa Lalu Dengan Klien

Sebelum mengambil keputusan untuk melanjutkan penugasan dengan klien audit, auditor harus mempertimbangkan secara cermat pengalaman berhubungan kerja dengan manajemen klien di waktu yang lalu.

Mengidentifikasi keadaan khusus dan resiko tidak biasa

Yaitu berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut; (1) Mengidentifikasi Pemakai Laporan Keuangan Audit, (2) Memperkirakan Adanya Persoalan Hukum dan Stabilitas Keuangan Klien, (3) Mengevaluasi Auditabilitas Perusahaan Klien, (4) Mengembangkan Ekspektasi atau Harapan, (5) Melakukan Perhitungan atau Perbandingan, (6) Analisis Data dan Identifikasi Perbedaan Signifikan, (7) Menyelidiki Selisih Tak Diharapkan yang Signifikan, (8) Menentukan Pengaruh atas Perencanaan Audit.

Untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai materi PENERIMAAN PENUGASAN dan PERENCANAAN AUDIT silahkan download materi selengkapnya dengan mengunduhnya di link di bawah ini


Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit

0 komentar: